Kamis, 26 April 2012

Hama dan Penyakit Pada Tanaman


1.   Ordo Orthoptera

A.    Belalang kayu ( Valanga nigricornis ).
      Famili : Acrididae.
     Gejala Serangan: Menggigit daun yg diawali dari pinggiran helaian daun. Hingga lama-lama kelamaan          sampai ketulan daun. Ciri khas serangannya berbentuk gerigi.
      Inang terserang hama : Daun, bunga, ranting tanaman.

B.  Belalang Setan (Aularces miliaris)
      Famili : Lacustidae
   Gejala Serangan : Menggigit punggiran daun sehingga tampak bolong-bolong dan akhirnya tinggal  kerangka daun kemudian gugur.
      Tanaman Inang : Pisang, dadap, tebu.

 C.  (Xaxava nubila)
       Famili : Tettigonida
       Gejala Serangan : Sobekan pada daun-daun yang lama-kelamaan hanya tinggal tulang daun.           
       Tanaman Inang :  Kelapa
              
2.   Ordo Coleoptera

A.  Kumbang gajah (Orchidophilus atterimus).
      Famili : Curculionidae.
     Gejala serangan : Kumbang bertelur pada daun atau lubang batang tanaman. Kerusakan terjadi karena larvanya menggerek daun dan memakan jaringan di bagian dalam batang sehingga mengakibatkan aliran air dan hara dari akar terputus serta daun-daun menjadi kuning dan layu. Kerusakan pada daun menyebabkan daun berlubang- lubang. Larva juga menggerek batang umbi, pucuk dan batang untuk membentuk kepompong, sedangkan kumbang dewasa memakan epdermis/permukaan daun muda, jaringan/tangkai bunga dan pucuk/kuntum sehingga dapat mengakibatkan kematian bagian tanaman yang dirusak. Serangan pada titik tumbuh dapat mematikan tanaman.  Pada pembibitan Phalaenopsis sp. dapat terserang berat hama ini. Seangan kumbang gajah dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi paling banyak terjadi pada musim hujan,     terutama pada awal musim hujan tiba.
    Tanaman Inang : Tanaman anggrek.
                               
BKumbang hijau (Anomala viridis)
      Famili : Scarabaeidae
   Gejala serangan : Larva berkelompok pada bahan organik. Larva merusak perakaran, banyak       menimbulkan kerugian pada tanaman sayuran dan tanaman hias. Kumbang atau  imago memakan daun.
  Tanaman inang : Gerbera, mawar, albizia, Acacia decurrens, dadap, tembakau, singkong,            Synedrella, padi gogo, jagung, tebu, agave, Crotalaria, strowberi, kentang, kopi, teh, karet, lada dan jeruk.
                   
C. Kumbang (Apogonia destructor)
     Famili : Scarabaeidae
   Gejala serangan : Gejala pada daun berupa bekas gigitan yang tidak teratur pada tepi atau tengah            daun. Pada bunga yang telah mekar maupun masih kuncup, gejala kerusakan berupa petal yang terpotong rata atau tidak teratur. Gejala kerusakan dikenali dari adanya cairan berwarna coklat kehitaman pada bunga dan hijau kehitaman pada daun.
 Tanaman inang : Kacang-kacangan, termasuk turi (Sesbania sesban dan S. Grandiflora),             klampis (Acacia tomentosa), asem, tebu, rumput-rumputan, jagung, gerbera.
                  
3. Ordo Hemiptera
A.  Kutu Loncat Jeruk (Diaphorina citri Kuw.)
      Famili  :  Psyllidae
   Gejala Serangan : Kerusakan karena aktivitas kutu loncat adalah daun menjadi berkerut-kerut,     menggulung atau kering, dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat serta tidak sempurna. Selain daun yang masih muda, kutu ini dengan styletnya menusuk dan menghisap cairan sel pada tangkai daun, tunas-tunas muda atau jaringan lainnya yang masih muda. Gejala lainnya adalah hasil sekresi atau kotorannya berupa benang yang berwarna putih dan bentuknya menyerupai spriral. Apabila serangannya berat, bagian tanaman yang terserang menjadi layu, kering dan kemudian mati. Apabila hama ini menyerang satu tanaman dengan merata, maka  pertumbuhan bunga menjadi terhambat dan produksi akan berkurang.
      Serangan ini selain menjadi hama juga dapat menularkan organisme menyerupai bakteri (BLO) yakni patogen dari Citrus Vein Phloem Degeneration (VCPD).
     Tanaman Inang :  Jeruk, kemuning, tapak dara.
                 



B.  Kepik Pengisap (Helopeltis spp)
      Famili : Miridae
Gejala serangan : Hama ini menyerang pucuk muda, tunas, bunga, buah, biji, dan  daun.
Kepik ini mengisap cairan tumbuhan hingga meninggalkan  bekas coklat di tempak bekas gigitan. Serangan yang berat pada tunas dapat menyebabkan pucuk layu dan mati. Bunga yang diserang berubah menjadi hitam dan mati.          
     Tanaman Inang : Jambu mete, teh, kakao, alpukat, mangga, dadap, ubi jalar.

              
C. Kutu Daun
     Kutu Daun Coklat (Toxoptera citricidus Kirk)
     Kutu Daun Hitam (T. aurantii Boy)
     Kutu Daun Hijau (Myzus persicae Sulz. Dan Aphis gossypii Glov).
     Famili  :  Aphidoidea
     Gejala Serangan : 
Kerusakan karena hama ini tampak pada bagian-bagian tanaman yang masih muda, misalnya tunas-tunas dan daun-daun serta tangkai daun yang masih muda. Hal ini terjadi karena serangga menusukkan stiletnya, kemudian mengisap cairan sel tanaman, sehingga hanya jaringan tanaman yang lunak yang paling disukainya. Daun berkerut dan keriting serta pertumbuhannya terhambat. Pada bagian tanaman di sekitar aktivitas kutu daun tersebut terlihat adanya kapang hitam, yaitu Capnodium  sp. yang tumbuh pada sekresi atau kotoran kutu daun berupa embun madu. Kadang-kadang di sekitar koloni tersebut terdapat semut yang juga menyukai sekresi yang dihasilkan serangga ini.
     Tanaman inang :
              kakao, kina, kopi teh. tembakau, kentang, dan cabai.


4.  Ordo Homoptera
A. Kutu daun (Aphis gossypii)
     Famili : Aphidoidea
     Gejala serangan
              Kerusakan tampak pada bagian tanaman yang masih muda, misalnya t        unas-tunas dan daun-daun serta tangkai daun yang muda. Hal ini terjadi   karena serangga menusukkan stiletnya, kemudian mengisap sel cairan t  anaman sehingga daun berkerut dan kering serta pertumbuhannya terhambat.
     Tanaman inang
              Disamping itu juga menyerang: cabai, kopi, jeruk coklat, berbagai    jenis tanaman hias seperti gerbera, Hibiscus sp., begonia, krisan, dahlia dan   berbagai jenis gulma berdaun lebar.

B.  Kutu putih (Pseudococcus sp.)
      Famili : Pseudococcidae
      Gejala serangan : Serangga dewasa dan nimfa mengisap bagian tanaman, sehingga terjadi perubahan bentuk yang tidak normal. Pada tanaman yang terserang tampak dipenuhi oleh kutu-kutu putih seperti kapas.
      Tanaman inang :
                  Salak, kelapa, jati, kopi, bambu, asam, dadap, durian, jeruk, lamtoro, berbagai tanaman hias seperti gerbera, hibiscus, drasena, helikonia, palm, sikas, alpinia.

C.  Kutu tempurung (Aspidiotus sp.)
      Famili : Diaspididae
  Gejala serangan : Serangga ini mengisap cairan daun di bagian permukaan bawah sehingga  meninggalkan bercak-bercak dan menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Kutu mengisap cairan daun, sehingga makin lama cairan daun habis dan jaringan di sekelilingnya terjadi nekrosis. Pada serangan berat seluruh daun menjadi kering dan kemudian rontok.
      Tanaman inang : Di daerah Bogor kutu tempurung ditemukan pada anggrek Renanthera sp. dan Vanda sp., kelapa, kelapa sawit, pisang, mangga, alpukat, jambu biji, kakao, karet,       keluwih, jahe dan teh.

5.   Ordo Lepidoptera
A. Ulat Peliang Daun (Phyllocnistis citrella Stainton)
     Famili     : Phyllocnistidae/Gracillariidae

     Gejala Serangan :

Setelah telur menetas, ulat masuk ke dalam jaringan tanaman, yaitu membuat liang di bawah jaringan epidermis tanaman, terutama daun yang masih muda. Walaupun demikian, ulat kadang-kadang meliang di bagian tanaman yang lain, seperti ranting, tangkai daun dan buah yang masih muda. Pada ulat yang sedang aktif, yaitu fase larva, larva terlihat berwarna kuning sedang meliang, sambil memakan jaringan tanaman.
Apabila fase larva telah cukup, ulat menuju ke tepi daun, kemudian mempersiapkan diri untuk memasuki fase pupa atau kepompong. Caranya adalah dengan menggulung atau melipat tepi daun, sehingga pupanya terlindungi dari gangguan luar.
Gejala lainnya adalah pada serangan yang berat dan berlanjut, daun tampak mengkerut, menggulung atau keriting. Sedangkan gejala yang khas adalah berupa bekas serangga tersebut aktif makan, warnanya keperakan, coklat atau hitam, tergantung lamanya bekas ulat-ulat tersebut pada daun tersebut, berupa garis atau jalur-jalur yang berkelok-kelok, sesuai dengan tempat yang dilalui ketika makan. Kerusakan yang disebabkan oleh hama ini dapat mencapai 67,7%, dan juga dapat menularkan bakteri Xanthomonas citri (Chase) Dowson, yaitu kanker pada tanaman jeruk.
Tanaman inang :
Anggur, kemuning (Murraya sp), Rutaceae.


B. Ulat Kipat atau Ulat Kenari Cricula trifenestrata
     Famili : Saturniidae
   Gejala Serangan : Serangan awal (ulat kecil) dimulai pada bagian bawah daun muda dan serangan lanjutan (ulat besar) akan menyerang daun tua sehingga dapat membuat tanaman jadi gundul (hanya sisa tulang daun).
     Tanaman Inang : Daun mete, kenari, alpukat, mangga, kakao dan kayu manis.
              
C. Puru Buah (Prays spp.)
     Famili : Yponomeutidae
     Gejala Serangan :
              Prays endocarpa menyerang buah-buah muda dan meninggalkan bekas        berupa puru-puru atau tonjolan-tonjolan pada buah dengan lubang bergaris     tengah 0,3-0,5 cm pada bekas serangan. Seiring dengan perkembangan buah,         pada puru-puru buah tersebut terdapat lubang yang menyebabkan kualitas        buah menjadi rendah. Bunga yang terserang parah menjadi rontok atau gugur.
     Tanaman Inang
              jeruk manis, jeruk besar, Grapefruit, dan jeruk nipis.

Referensi : 

Pustaka Pertanian USK

Novizan, Ir. dan Endah Joessi, Ir. "Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman". Jakarta. 2003. Agromedia Pustaka

2 komentar: