1. Ordo Orthoptera
A.
Belalang kayu ( Valanga nigricornis ).
Famili :
Acrididae.
Gejala Serangan: Menggigit daun yg diawali dari pinggiran helaian daun. Hingga lama-lama kelamaan sampai ketulan daun. Ciri khas serangannya berbentuk gerigi.
Inang terserang
hama :
Daun, bunga, ranting tanaman.
B. Belalang Setan (Aularces miliaris)
Famili :
Lacustidae
Gejala Serangan : Menggigit punggiran daun sehingga tampak bolong-bolong dan akhirnya tinggal kerangka daun kemudian gugur.
Tanaman Inang : Pisang, dadap, tebu.
C. (Xaxava nubila)
Famili : Tettigonida
Gejala Serangan : Sobekan pada daun-daun yang lama-kelamaan hanya tinggal tulang daun.
Tanaman Inang : Kelapa
2. Ordo Coleoptera
A. Kumbang gajah (Orchidophilus atterimus).
Famili : Curculionidae.
Gejala serangan : Kumbang bertelur pada daun atau lubang batang tanaman. Kerusakan terjadi karena larvanya menggerek daun dan memakan jaringan di bagian dalam batang sehingga mengakibatkan aliran air dan hara dari akar terputus serta daun-daun menjadi kuning dan layu. Kerusakan pada daun menyebabkan daun berlubang- lubang. Larva juga menggerek batang umbi, pucuk dan batang untuk membentuk kepompong, sedangkan kumbang dewasa memakan epdermis/permukaan daun muda, jaringan/tangkai bunga dan pucuk/kuntum sehingga dapat mengakibatkan kematian bagian tanaman yang dirusak. Serangan pada titik tumbuh dapat mematikan tanaman. Pada pembibitan Phalaenopsis sp. dapat terserang berat hama ini. Seangan kumbang gajah dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi paling banyak terjadi pada musim hujan, terutama pada awal musim hujan tiba.
Tanaman Inang : Tanaman anggrek.
B. Kumbang hijau (Anomala viridis)
Famili : Scarabaeidae
Gejala
serangan : Larva berkelompok pada bahan organik. Larva merusak perakaran, banyak menimbulkan kerugian pada tanaman sayuran dan tanaman hias. Kumbang atau imago memakan daun.
Tanaman
inang : Gerbera, mawar, albizia, Acacia decurrens, dadap, tembakau, singkong, Synedrella, padi gogo, jagung, tebu, agave, Crotalaria, strowberi, kentang, kopi, teh, karet, lada dan jeruk.
C. Kumbang (Apogonia destructor)
Famili : Scarabaeidae
Gejala
serangan : Gejala pada daun berupa bekas gigitan yang tidak teratur pada tepi atau tengah daun. Pada bunga yang telah mekar maupun masih kuncup, gejala kerusakan berupa petal yang terpotong rata atau tidak teratur. Gejala kerusakan dikenali dari adanya cairan berwarna coklat kehitaman pada bunga dan hijau kehitaman pada daun.
Tanaman
inang : Kacang-kacangan, termasuk turi (Sesbania sesban dan S. Grandiflora), klampis (Acacia tomentosa), asem, tebu, rumput-rumputan, jagung, gerbera.
3. Ordo Hemiptera
A. Kutu Loncat Jeruk (Diaphorina
citri Kuw.)
Famili : Psyllidae
Gejala
Serangan : Kerusakan karena aktivitas kutu loncat adalah daun menjadi berkerut-kerut, menggulung atau kering, dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat serta tidak sempurna. Selain daun yang masih muda, kutu ini dengan styletnya menusuk dan menghisap cairan sel pada tangkai daun, tunas-tunas muda atau jaringan lainnya yang masih muda. Gejala lainnya adalah hasil sekresi atau kotorannya berupa benang yang berwarna putih dan bentuknya menyerupai spriral. Apabila serangannya berat, bagian tanaman yang terserang menjadi layu, kering dan kemudian mati. Apabila hama ini menyerang satu tanaman dengan merata, maka pertumbuhan bunga menjadi terhambat dan produksi akan berkurang.
Serangan ini selain menjadi hama juga dapat menularkan organisme menyerupai bakteri (BLO) yakni patogen dari Citrus Vein Phloem Degeneration (VCPD).
Tanaman Inang : Jeruk, kemuning, tapak dara.
B. Kepik Pengisap (Helopeltis spp)
Famili : Miridae
Gejala serangan : Hama ini menyerang pucuk muda, tunas, bunga, buah, biji, dan daun.
Kepik ini mengisap cairan tumbuhan hingga meninggalkan bekas coklat di tempak bekas gigitan. Serangan yang berat pada tunas dapat menyebabkan pucuk layu dan mati. Bunga yang diserang berubah menjadi hitam dan mati.
Tanaman
Inang : Jambu mete, teh, kakao, alpukat, mangga, dadap, ubi jalar.
C. Kutu Daun
Kutu Daun
Coklat (Toxoptera citricidus Kirk)
Kutu Daun
Hitam (T. aurantii Boy)
Kutu
Daun Hijau (Myzus persicae Sulz. Dan Aphis gossypii Glov).
Famili : Aphidoidea
Gejala Serangan :
Kerusakan karena hama ini tampak pada bagian-bagian tanaman yang masih
muda, misalnya tunas-tunas dan daun-daun serta tangkai daun yang masih muda.
Hal ini terjadi karena serangga menusukkan stiletnya, kemudian mengisap cairan
sel tanaman, sehingga hanya jaringan tanaman yang lunak yang paling disukainya.
Daun berkerut dan keriting serta pertumbuhannya terhambat. Pada bagian tanaman
di sekitar aktivitas kutu daun tersebut terlihat adanya kapang hitam, yaitu Capnodium
sp. yang tumbuh pada sekresi atau kotoran kutu daun berupa embun madu.
Kadang-kadang di sekitar koloni tersebut terdapat semut yang juga menyukai
sekresi yang dihasilkan serangga ini.
Tanaman inang :
kakao,
kina, kopi teh. tembakau, kentang, dan cabai.
4. Ordo
Homoptera
A. Kutu daun (Aphis gossypii)
Famili : Aphidoidea
Gejala serangan
Kerusakan tampak pada bagian
tanaman yang masih muda, misalnya t unas-tunas
dan daun-daun serta tangkai daun yang muda. Hal ini terjadi karena serangga menusukkan stiletnya, kemudian
mengisap sel cairan t anaman sehingga
daun berkerut dan kering serta pertumbuhannya terhambat.
Tanaman inang
Disamping itu juga menyerang:
cabai, kopi, jeruk coklat, berbagai jenis
tanaman hias seperti gerbera, Hibiscus sp., begonia, krisan, dahlia dan berbagai jenis gulma berdaun lebar.
B. Kutu
putih (Pseudococcus sp.)
Famili
: Pseudococcidae
Gejala serangan : Serangga dewasa dan nimfa mengisap bagian tanaman, sehingga terjadi perubahan bentuk yang tidak normal. Pada tanaman yang terserang tampak dipenuhi oleh kutu-kutu putih seperti kapas.
Tanaman inang :
Salak, kelapa, jati, kopi,
bambu, asam, dadap, durian, jeruk, lamtoro, berbagai tanaman hias seperti gerbera, hibiscus, drasena, helikonia, palm,
sikas, alpinia.
C. Kutu tempurung (Aspidiotus sp.)
Famili : Diaspididae
Gejala serangan : Serangga ini mengisap cairan daun di bagian permukaan bawah sehingga meninggalkan bercak-bercak dan menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Kutu mengisap cairan daun, sehingga makin lama cairan daun habis dan jaringan di sekelilingnya terjadi nekrosis. Pada serangan berat seluruh daun menjadi kering dan kemudian rontok.
Tanaman inang : Di daerah Bogor kutu tempurung ditemukan pada anggrek Renanthera sp. dan Vanda sp., kelapa, kelapa sawit, pisang, mangga, alpukat, jambu biji, kakao, karet, keluwih, jahe dan teh.
5. Ordo
Lepidoptera
A. Ulat Peliang Daun (Phyllocnistis citrella
Stainton)
Famili : Phyllocnistidae/Gracillariidae
Gejala Serangan :
Setelah telur menetas, ulat masuk ke dalam jaringan tanaman, yaitu membuat
liang di bawah jaringan epidermis tanaman, terutama daun yang masih muda. Walaupun
demikian, ulat kadang-kadang meliang di bagian tanaman yang lain, seperti
ranting, tangkai daun dan buah yang masih muda. Pada ulat yang sedang aktif,
yaitu fase larva, larva terlihat berwarna kuning sedang meliang, sambil memakan
jaringan tanaman.
Apabila fase
larva telah cukup, ulat menuju ke tepi daun, kemudian mempersiapkan diri untuk
memasuki fase pupa atau kepompong. Caranya adalah dengan menggulung atau melipat
tepi daun, sehingga pupanya terlindungi dari gangguan luar.
Gejala lainnya
adalah pada serangan yang berat dan berlanjut, daun tampak mengkerut,
menggulung atau keriting. Sedangkan gejala yang khas adalah berupa bekas
serangga tersebut aktif makan, warnanya keperakan, coklat atau hitam,
tergantung lamanya bekas ulat-ulat tersebut pada daun tersebut, berupa garis
atau jalur-jalur yang berkelok-kelok, sesuai dengan tempat yang dilalui ketika
makan. Kerusakan yang disebabkan oleh hama ini dapat mencapai 67,7%, dan juga
dapat menularkan bakteri Xanthomonas citri (Chase) Dowson, yaitu kanker
pada tanaman jeruk.
Tanaman inang :
Anggur, kemuning (Murraya sp), Rutaceae.
B. Ulat
Kipat atau Ulat Kenari Cricula trifenestrata
Famili
: Saturniidae
Gejala Serangan : Serangan awal (ulat kecil) dimulai pada bagian bawah daun muda dan serangan lanjutan (ulat besar) akan menyerang daun tua sehingga dapat membuat tanaman jadi gundul (hanya sisa tulang daun).
Tanaman Inang : Daun mete, kenari, alpukat, mangga, kakao dan kayu manis.
C. Puru Buah (Prays
spp.)
Famili : Yponomeutidae
Gejala
Serangan :
Prays
endocarpa menyerang buah-buah muda dan meninggalkan bekas berupa puru-puru atau tonjolan-tonjolan
pada buah dengan lubang bergaris tengah
0,3-0,5 cm pada bekas serangan. Seiring dengan perkembangan buah, pada puru-puru buah tersebut terdapat
lubang yang menyebabkan kualitas buah
menjadi rendah. Bunga yang terserang parah menjadi rontok atau gugur.
Tanaman Inang
jeruk manis, jeruk besar, Grapefruit, dan jeruk nipis.
Referensi :
Pustaka Pertanian USK
Novizan, Ir. dan Endah Joessi, Ir. "Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman". Jakarta. 2003. Agromedia Pustaka
min,, kalo boleh tau ini referensinya dapat dari mana ya?
BalasHapusSudah kita update sis
Hapus